Pada awal tahun 2002 perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta(BEJ) mulai melemah ditandai dengan menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) sebesar 8,578 persen mengakibatkan BEJ berada pada level 383,458 poin. Melihat situasi ini menteri perdagangan tetap berpikir optimis membuka perdagangan saham dengan harapan perdagangan di BEJ menjadi lebih baik meskipun ditandai dengan awal yang kurang bagus. Namun jika dilihat berdasarkan data, secara menyeluruh hanya saham sektor keuangan dan industri dasar yang mengalami kenaikan sangat tipis. Sedangkan sektor lainnya seperti manufaktur, infrastruktur, perdagangan, dan properti mengalami penurunan. Di lain sisi, nilai mata uang rupiah secara perlahan sudah mulai menguat. Pada akhir tahun 2001 nilai rupiah memang mengalami kondisi lemah yaitu di kisaran Rp. 10,450 per dolar AS. Namun pada awal 2002 nilai rupiah secara perlahan mengalami peningkatan karena investasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia sehingga nilai rupiah berada pada Rp. 10, 380 per dolar AS. Oleh karena berdasarkan prediksi maka nilai rupiah pada saat ini bergerak di kisaran Rp 10,350- 10,450 per dolar AS.