Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia dan bagian dari Indonesia, dikenal sebagai "paru-paru dunia" karena hutan hujan tropisnya yang luas dan keanekaragaman hayati yang tinggi, salah satunya Taman Nasional Gunung Palung yang terletak di Kalimantan Barat. Taman nasional ini menjadi konservasi penting bagi orangutan, menampung sekitar 10% dari populasi dunia atau sekitar 2.200 individu. Meski begitu, Gunung Palung menghadapi masalah kebakaran, deforestasi hingga penurunan populasi orangutan akibat pemanasan global dan perburuan ilegal. Untuk mengatasi ini, diperlukan fasilitas konservasi dan rehabilitasi yang berfokus pada keberlanjutan kehidupan orangutan, mengurangi potensi gundulnya hutan serta perburuan. Pembangunan fasilitas ini harus mempertimbangkan dampak negatif terhadap ekosistem, menggunakan pendekatan ecodesign Ken Yeang yang mengintegrasikan bangunan dengan lingkungan secara fisik, sistemik, dan temporal.