Orang yang latah (atau pernah latah) mengaku bahwa mereka tertular oleh temannya sendiri. Hasil polling Deteksi berikutnya menunjukkan bahwa 82,3 persen responden mengaku mempunyai teman yang latah. Ini berarti para penular, atau teman yang latah, ada di mana-mana. Ada cerita dari Dimas, siswa SMU Trimurti yang memiliki teman perempuan yang latah dan menurutnya agak lucu seperti nenek-nenek. Ada pula Titis, yang bersekolah di SMUN 5, juga mempunyai teman perempuan yang latah, sehingga dia sering menggoda temannya itu dengan mengagetkannya agar menirukannya kata apa pun yang disebutkannya.
Namun ada pula mereka yang tidak punya teman latah, bahkan belum pernah melihat orang latah, contohnya Wiwin mahasiswa UK Petra. Menurutnya kalau yang mempunyai penyakit latah itu selebritis, baginya mereka membuat latah menjadi lucu. Beda lagi dengan Eni, mahasiswi Unitomo, yang pernah mengidap penyakit latah. Menurutnya penyakit latah membuatnya seperti burung beo, namun sekarang dia telah sembuh total dan merasa kapok.