Berwujud gelas keramik dan lampu peredam cemas. Viola Tizita harus mencari campuran komposisi yang mampu membuat gelas dari ampas kopi kokoh dan aman digunakan. Lampu buatan Fabrizio Robbie ditujukan bagi mereka yang mengalami gangguan mental sehingga sulit memfokuskan perhatian. Dari kedai ke kedai, Viola Tizita mengumpulkan ampas kopi. Perempuan 24 tahun itu berupaya merealisasikan ide untuk menyulap limbah kopi menjadi gelas keramik. Sebuah ide yang juga tercetus ketika dia nongkrong di kedai kopi. "Lagi kumpul sama teman di kedai kopi, saya kepikiran berapa banyak ampas yang terbuang begitu saja setiap hari. Apalagi, kedai kopi di Surabaya cukup banyak dan selalu ramai," uangkap Vio, sapaan akrabnya, kepada Jawa Pos kemarin (18/9). Dari ide itu pula, Vio akhirnya berhasil menjadi salah satu wisudawan terbaik dikampusnya, Universitas Kristen Petra Surabaya, dengan IPK 3,79. Inovasi pemanfaatan limbah juga mengantarkan Fabrizio Robbie lulus cumlaude dari prodi interior desain dari kampus yang sama. Tugas Akhirnya yang berjudul Perancangan Fidgeting Interior Dekoratif dengan memanfaatkan limbah kayu industri meraih nilai A dengan IPK 3,52. Bukan sembarang lampu, lampu dekorasi karya Robbie diciptakan khusus untuk meredakan cemas. Sekaligus melatih kreativitas dalm menata warna dan bentuk.