IS0 14000 merupakan salah satu wahana untuk menjamin kinerja sistem
manajemen lingkungan (SML) Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum seberapa jauh para kontrakor kelas A di Surabaya mengetahui informasi, elemen, dan keuntungan IS0 14000 serta bagaimana menganalisa SML tersebut. Dalam penelitian ini akan dijelaskan landasan teori IS0 14000 dan tahapan tahapan sistem manajemen lingkungan (SML). Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan dan survey dengan 34 responden dan untuk analisa data digunakan analisa mean dan frekuensi. Dari analisa data, didapatkan hasil 64,7 I % responden mengetahui informasi tentang IS0 14000 dari seminar, internet, literatur, dan sistem manajemen mutu. Sedangkan untuk SML didapatkan hasil bahwa isu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan merupakan isu yang menjadi kecenderungan terbesar (85,29 %) dan mendapat tanggapan staf tertinggi (mean rank 5,21). Untuk tahap evaluasi dampak isu
didapatkan bahwa dampak terhadap limbah dan bahan-bahan berbahaya merupakan dampak terbesar (mean rank 4,79). Untuk tahap pengembangan posisi, faktor terbesar adalah faktor tuntutan pasar (mean rank 5,06). Untuk tahap pengembangan strategi, proaktif merupakan strategi yang banyak dipilih. Untuk tahap implementasi (pengembangan taktik), didapatkan bahwa melakukan penempatan bangunan yang tepat sesuai dengan pengaturan tata letak wilayah bangunan yang ada dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi ( 100 %) merupakan pengembangan taktik yang paling banyak dipilih dari seluruh alternatif pengembangan taktik yang ada, sedangkan untuk tahap evaluasi didapatkan bahwa hambatan terbesar untuk tahap implementasi adalah teknologi yang belum memadai ( 100 YO ). Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa bagi kontraktor, isu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan serta isu penggunaan bahan / material merupakan isu yang menjadi perhatian mereka dan diharapkan dapat menerapkan sistem manajemen lingkungan (ISO 14000) dalam perusahaannya.