Energi listrik dibutuhkan untuk menunjang sebuah bangunan. Kebutuhan energi listrik akan terus berkembang sejalan dengan meningkatnya pembangunan. Apabila kebutuhan ini tidak diimbangi dengan perkembangan penyediaan listrik nasional maka akan terjadi ketidakseimbangan antara supply and demand. Oleh karena itu perlu dibudayakan hemat energi. Penghematan penggunaan energi listrik ini juga akan berpengaruh terhadap biaya operasional gedung. Penghematan yang dimaksud adalah pelaksanaan metode optimasi yang merupakan keterpaduan antara penerangan alami siang hari dengan penerangan buatan. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pernyataan tersebut, dengan mcngambil obyek penelitian perkantoran Semen Gresik. Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa metode optimasi yang diterapkan bisa menghasilkan penggunaan energi listrik lebih kecil, dibandingkan tanpa metode optimasi. Permasalahannya adalah sampai seberapa besar energi listrik yang dikonsumsi sistem penerangan bisa dioptimalkan. Analisa dilakukan secara bertahap denga menggunakan uji dua arch, analisa garis isolux, analisa tabel dan analisa optimasi. Dari hasil analisa didapatkan hasil dari penerapan metode alternatif I sebesar 18%, metode alternatif II sebesar 30% dan dari hasil penyederhanaan metode alternatif IT sebesar 28%.