Penelitian ini menggunakan analisa regresi dengan model log untuk menganalisa
pengaruh pengeluaran pemerintah, cadangan devisa, serta angka pengganda uang
(money multiplier) terhadap jumlah uang beredar di Indonesia untuk periode periode
sebelum krisis (1990-1997), sesudah krisis (1997-1999) dan secara keseluruhan
(1990-1999).
Sebelum krisis hasil menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah secara
signifikan berpengaruh positif terhadap jumlah uang beredar (M2); cadangan devisa
tidak signifikan terhadap jumlah uang beredar; sedangkan angka pengganda uang
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar. Sesudah krisis,
pengeluaran pemerintah secara signifikan berpengaruh positif terhadap jumlah uang
beredar sedangkan cadangan devisa dan money multiplier tidak signifikan. Untuk
seluruh waktu analisa, pengeluaran pemerintah dan cadangan devisa berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap jumlah uang beredar sedangkan angka
pengganda uang tidak signifikan.
Pemerintah diharapkan menerapkan kebijakan fiskal sesuai yang telah diterapkan
selama krisis berlangsung serta meningkatkan jumlah cadangan devisa yang
dimilikinya. Pemerintah sebaiknya tidak mengandalkan money multiplier dalam
kebijakan uang yang beredar karena tidak berpengaruh signifikan terhadap uang
yang beredar.