Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi koper dan menitik beratkan pemasaran
produknya untuk ekspor dengan skala permintaan yang semakin meningkat, diharuskan dapat
meningkatkan jumlah produksinya untuk memenuhi target produksi. Pada pengamatan awal
ditemukan bahwa target produksi ternyata belum terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain adalah kurangnya jumlah mesin yang digunakan dan bentuk tata letak pabrik
yang tidak efisien.
Makalah ini memuat analisa tata letak pabrik dengan menggunakan metode travel chart yang
dilakukan dengan cara manual dan dengan bantuan software QS untuk mendapatkan hasil
perhitungan yang lebih akurat. Tujuan analisa tata letak pabrik ini adalah untuk meminimalisasi
material handling sehingga diharapkan dapat mengoptimumkan realisasi target produksi yang
telah ditetapkan.
Dengan menambahkan 1 (satu) buah mesin untuk hot forming maka produksi dapat
ditingkatkan dan perancangan tata letak fasilitas baru memberikan pengurangan total momen
dari 949459 menjadi 775494,8.