Permasalahan akan hunian yang tidak layak huni di perkampungan yang padat penduduk dan berpenghasilan rendah menjadi sebuah keprihatinan pada kota-kota besar. Seperti halnya yang terjadi di kawasan Benowo Krajan yang merupakan salah satu area perkampungan padat penduduk di Kota Surabaya. Sehingga, konsep kampung vertikal agro berpotensi menjadi sebuah solusi untuk penyelesaian masalah tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang disediakan dalam 8 lantai kampung vertikal agro ini meliputi unit hunian yang dilengkapi area agro per unitnya, area komunal dan ruang publik yang dilengkapi pula dengan area agro hidroponik dan konvensional, beserta fasilitas umum dan penunjang lainnya seperti area berjualan, ruang serbaguna, puskesmas, kantor dan balai RT/RW, area pengolahan biogas, dan lain-lainnya. Bangunan ini dirancang menggunakan pendekatan perilaku manusia dan pendalaman karakter ruang dengan harapan untuk menghasilkan suasana kesederhanaan daerah perkampungan yang dibalut dengan teknologi dan konsep ramah lingkungan.