Tingkat keinginan berpindah yang tinggi para staf akuntan telah
menimbulkan biaya potensial untuk Kantor Akuntan Publik (KAP).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suwandi dan Indriantoro
(1999) telah berhasil mengidentifikasi proses keinginan berpindah, yang
berhubungan dengan anteseden dan konsekuensi dari ketidakamanan
kerja.
Respon 30 staf akuntan dari beberapa KAP terhadap kuesioner yang
dibuat untuk mengukur berbagai variabel, dianalisis menggunakan
kofisien korelasi Pearson. Hasil dari studi ini secara umum tidak konsisten
dengan Suwandi dan Indriantoro (1999) karena ditolaknya beberapa
hipotesis. Studi ini mengidentifikasi bahwa KAP harus memberi perhatian
terhadap beberapa faktor organisasional, seperti komitmen organisasional,
konflik peran, ketidakjelasan peran, dan perubahan organisasional.