Sejak diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia
yang dimulai pada bulan Agustus 1998 nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika secara akumulatif telah terdepresiasi sebesar 48,7% sampai
dengan Desember 2001. Kenyataan ini telah mengakibatkan perdebatan
banyak ahli tentang sumber ketidakstabilan nilai tukar tersebut, apakah
disebabkan oleh faktor ekonomi ataukah faktor non ekonomi. Dengan
mengetahui sumber penyebabnya, maka akan lebih mudah bagi para ahli
dan penyelenggara negara untuk merumuskan solusinya.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang hubungan berbagai
variabel ekonomi, yaitu tingkat inflasi; tingkat suku bunga; jumlah uang
beredar; pendapatan nasional di Indonesia dan Amerika Serikat, serta
posisi neraca pembayaran internasional Indonesia, dalam mempengaruhi
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, dengan tujuan
untuk memberikan kontribusi pemikiran terhadap proses pemecahan
permasalahan tersebut.
Dari analisis data diperoleh hasil bahwa hanya variabel jumlah uang
beredar yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, sedangkan variabel ? variabel
yang lainnya tidak. Dengan koefisien determinasi sebesar 32,5%
mengindikasikan, bahwa 67,5% dari variabel terikatnya dipengaruhi oleh
faktor?faktor selain faktor ekonomi yang dalam penelitian ini menjadi
variabel bebas. Faktor?faktor lain tersebut bisa dikategorikan dalam faktor
ekonomi lainnya maupun faktor?faktor non ekonomi.
Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa,
kecuali variabel jumlah uang beredar, sebagian besar pergerakan nilai
tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditentukan oleh
faktor-faktor lain, baik faktor ekonomi maupun faktor non ekonomi.