Sculpture MBIS

Suku Asmat terkenal dengan seni ukirnya, ada beberapa dari mereka yang tergolong masih primitif, dan memuja arwah leluhurnya.
Bentuk pemujaan pada arwah leluhur seringkali divisualisasikan melalui seni ukir, dan seni patungnya. Orang Asmat menganggap kematian leluhurnya adalah bentuk dari kejahatan musuh yang membencinya, sehingga menggunakan guna-guna untuk kematian leluhurnya. Oleh karena itulah mereka membuat patung MBIS sebagai perwujudan penghormatan kepada arwah leluhurnya. Patung tersebut merupakan sebuah pemenuhan janji kepada arwah leluhurnya bahwa mereka telah membalas dendam kepada musuhnya dengan cara memenggal kepala musuhnya. Patung MBIS adalah salah satu patung nenek moyang yang memiliki ciri: meniru sikap berdoa belalang dan tinggi 5-8 meter. MBIS adalah nama yang diberikan suku Asmat kepada patung-patung tonggak, yang dibuat untuk memperingati anggota keluarganya yang mati dipenggal musuh. Orang Asmat menyebut dirinya "kami orang sejati, kami orang pohon artinya ahli mengukir kayu".
Tujuan dari ukiran orang Asmat adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia sehingga kelihatan lebih detail bahwa tujuan akhir mereka ialah kelanjutan dari hidup dan kebahagiaan bersama. Dari kisah inilah saya tertarik untuk memilih budaya suku Asmat untuk perancangan kursi budaya. Dengan menggunakan ruang makan yang bernuansa natural dan tradisional sangat cocok dengan budaya Asmat yang juga masih tradisional, dan dalam keseniannya pula banyak yang menggunakan bahan- bahan alami.

DEWI PUSPITA CANDRA Mariana Wibowo (Tutor) Universitas Kristen Petra English Petra@rt Gallery Use for pieces of cloth or other flexible material painted with signs or decorative designs and intended to be displayed by hanging or suspending. Unknown Desain Mebel; Dewi Puspita Candra (41403003) CHAIRS; FURNITURE MAKING

Files