Kiprah warga Tinghoa di Indonesia tidak tersosialisasikan dalam buku sejarah. Padahal, langkah ini penting untuk meluruskan perlakuan diskriminasi yang muncul di masa lalu. Menyambut Imlek Konsul Jenderal AS di Surabaya mengelar diskusi budaya IRC- The Role Of Chinese Descendants In Building A Nation. Dalam diskusi budaya yang menghadirkan Guru Besar Universitas Petra sekaligus sejarawan Esther H Kuntjara, Peneliti center of Chinese Indonesian Suties UK Petra J Lukito Kartono, Rekan satu sel Pramoedya Ananta, Oei Hiem hwie dan Ahli Linguistik Dede Oetomo dengan moderator ahli kajian China, Ardian Puwoseputro membahas peranan keturunan Tionghoa di Indonesia dan Amerika. Pada tahun 2006, populasi Tinghoa Amerika melampaui 3,6 juta jiwa. Sementara itu, ahli linguistic Dede Oetomo menyatakan Tionghoa itu merupakan istilah khas Indonesia, karena sebutan Tionghoa tidak ada di Negara lain