Maskapai penerbangan Hindia Belanda

Penerbangan sipil di Hindia Belanda

Pada awal abad ke 20, setelah diawali dengan penerbangan-penerbangan perintis pertama serta semakin berkembangnya teknologi penerbangan, mendorong sejumlah tokoh penting terutama yang berasal dari kalangan pengusaha besar di Hindia Belanda untuk berpartisipasi dalam kegiatan penerbangan udara sipil yang menunjang kegiatannya.

Salah seorang diantaranya adalah MF Onnen yang mengajukan suatu konsesi mendirikan perusahaan penerbangan sipil kepada pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1908 yang diulangi kembali pada tahun 1919 namun ditolak dengan alasan pemerintah belum percaya akan manfaatnya terutama menyangkut masalah ekonomi perusahaan. Terutama sekali adalah bagaimana dan darimana modal yang diperlukan.
Pembukaan jalur udara pertama KNILM dari bandar udara Cililitan (kini Halim Perdanakusuma) di Batavia, menuju Bandung dan Semarang, tahun 1928

Kemudian pada tanggal 25 April 1927, E. Enthoven, komisaris dari perusahaan Deli Maatschappij, atas prakarsanya sendiri menemui menteri urusan jajahan pemerintah Kerajaan Belanda, DR.JC. Koningsberger, menanyakan sampai dimana dan bagaimana pihak swasta terlibat dalam pembangunan di Hindia Belanda termasuk mendirikan perusahaan penerbangan komersial disana.

Selain itu, usaha E. Enthoven didukung kepanitiaan yang beranggotakan Jendral (purn) CJ Snijders, Ir A Wurfban, EA Pan, Kuile dan D.A.Delprat beserta Dr C.J.L Van Aalst, Presiden NHM (Nederland Handel Maatsshaappij) yang membentuk kepanitiaan persiapan yang dinamakan "Panitian Van Aalst" yang kemudian berhasil menghimpun dana sebesar 5 juta Gulden (F 5.0000.0000) dari 32 perusahaan dan pengusaha besar antara lain Admin Kant, Unitas, BAT, Petroleum, MiJ, Birnies espl mij, Cult. Mijder Vorsten Landen, Deli-Batavia Mij, Van Heek & Co, Kon. Paketvaart, MiJ, kon. Weefg.Fbr V/H CT Strork & Co, NHK, Stomv. Mij Nederland, Ver Klatenshe Lult. MiJ, Senembah MiJ dan lain-lain.

Setelah menyusuh berbagai hal yang diperlukan sebagai dasar-dasar dan landasan perusahaan serta perjanjian-perjanjian kerja-sewa selesai disusun bersama pada akhir 1927. Pada tanggal 24 Oktober 1928 tercapai kesepakatan dan penandatanganan persetujuan kerjasama antara pemerintahan Hindia Belanda dengan sebuah perusahaan yang sebelumnya berdiri di Amsterdam, Amesterdam Nederlansch Indische Luchtvaart Maatshapij (NILM) pada tanggal 16 Juli 1928. Untuk mencegah terjadinya kerancuan dengan perusahaan asuransi Nillmij yang sudah beroperasi lebih dahulu, maka predikat Koninklije (Kerajaan) disandang sejak 15 Oktober 1928.

Unknown Unknown Organisasi Komunitas Indonesian History Indonesian Surabaya Memory Multimedia Unknown Indonesian History Unknown

Files