Seni pewayangan telah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage Humanity. Dan wayang kulit purwa sebagai salah satu jenis pertunjukan wayang muncul sebagai primadona yang paling hegemonic, mendapatkan perhatian sangat luas dari berbagai kalangan nasional maupun internasional, dan mampu bertahan hingga masa sekarang. Sehingga ada anggapan bahwa the real wayang adalah wayang kulit purwa. Globalisasi, komersialisasi, dan perkembangan teknologi komunikasi budaya populer sangat mempengaruhi perkembangan pertunjukan wayang kulit purwa ataupun wayang-wayang lainnya. Kemampuan adaptif yang kreatif sangatlah diperlukan dari segenap stake holders seni pewayangan agar dapat tetap lestari pada masa yang akan datang.