Pada mulanya Frederick Scott Archer menemukan collodion, bahan baku fotografi, yang
dilapiskan ke kaca dan langsung dipasang pada kamera obscura untuk menghasilkan gambar. Cara
ini digunakan untuk memotret di seluruh Eropa dan Amerika. Para fotografer pada zaman itu masih
belum memperhatikan kualitas gambar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan
kecanggihan teknologi, manusia menemukan bahan yang dapat membuat sebuah gambar menjadi
tajam, dan penggemar fotografi pun mulai memperhatikan nilai lebih karya fotografi. Berbagai aspek
penunjang keberhasilan yang memberikan nilai lebih mulai diperhatikan, antara lain komposisi yang
dapat membantu terwujudnya suatu karya fotografi yang bermutu.