Hingga saat ini rem kendaraan biasanya tidak dilengkapi dengan sistem pendingin yang khusus, sehingga pelepasan panas ke udara terjadi secara alami. Ketika digunakan secara terus menerus, maka rem dapat mengalami kerusakan karena akibat dari terjadinya panas lebih (over heating). Kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan yang fatal. Secara fisik, panas lebih sering terjadi pada rem jenis cakram karena permukaan pemindah panasnya kurang proporsional, khusunya untuk beban pengereman yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan rem cakram dengan sistem pendingin aktif untuk mencegah terjadinya panas lebih. Sistem diterapkan pada sebuah model rem cakram dan dilakukan uji empirik. Pengujian dilakukan pada beberapa tingkat kecepatan putar cakram dan gaya pengereman tetap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada berbagai beban pengereman, pengembangan rem cakram dengan sistem pendingin aktif berupa uap air yang disemprotkan, dapat mengendalikan kenaikan temperatur rem dan menghindari terjadinya panas lebih.