Aliran sekunder (secondary flow) adalah aliran yang berpusar. Aliran ini terjadi pada aliran
fluida yang melewati saluran yang melengkung atau berbelok, lebih singkat disebut dengan
saluran lengkung, dan profil aliran adalah kembar dan saling berlawanan arah. Terjadinya
aliran sekunder ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara tekanan dan gaya sentrifugal di
dinding luar saluran. Aliran sekunder menimbulkan turbulensi meski dalam aliran laminer.
Dengan meningkatnya kecepatan aliran melewati saluran lengkung akan muncul aliran
sekunder baru (aliran sekunder tambahan) dengan intensitas lebih rendah dari aliran sekunder
utama dan proses demikian disebut dengan ketidakstabilan aliran sekunder. Aliran sekunder
tambahan ini lebih lemah dari aliran sekunder utama. Ketidakstabilan aliran sekunder dapat
terjadi dan menghilang tergantung pada lemah kuatnya aliran sekunder tambahan. Saluran
lengkung dengan penampang persegi dengan variasi rasio kelengkungan merupakan tinjauan
dalam penelitian ini. Rasio kelengkungan 1 sampai 10 dipelajari. Hasil numerik menunjukkan
bahwa ketidakstabilan aliran sekunder sangat bergantung pada rasio kelengkungan di mana
semakin besar rasio kelengkungan aliran sekunder tambahan cenderung mudah muncul.
Pengaruh adanya Aliran Sekunder tambahan terhadap faktor gesekan juga ditunjukkan.