Gereja Katolik Santa Maria De Fatima awalnya merupakan rumah tinggal seorang bangsawan Tionghoa yang berada di pecinan kota Jakarta. Meskipun saat ini bangunan tersebut telah difungsikan sebagai sebuah gereja Katolik, budaya Tionghoa yang dianut oleh penghuni dan masyarakat tetap dipertahankan hingga sekarang. Adanya penerapan keragaman budaya Tionghoa pada sebuah tempat ibadah Katolik menjadikan bangunan Gereja Santa Maria De Fatima sebuah obyek yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan keragaman budaya Tionghoa yang masih dipertahankan pada bangunan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan budaya Tionghoa di Gereja Katolik Santa Maria De Fatima pada aspek bentuk, penggunaan material, dan warna. Keragaman budaya Tionghoa tampak pada bentuk bangunan dan tata letak bangunan yang sesuai dengan karakteristik rumah tinggal Tionghoa, elemen pembentuk ruang yang meliputi lantai, dinding, plafon, kolom, dan struktur, elemen transisi seperti pintu dan jendela, elemen pengisi ruang berupa perabot, dan elemen estetika meliputi ornamen dan ukiran