Pengembangan realestat memerlukan strategi positioning yang tepat dengan mengetahui faktor-faktor
yang signifikan. Strategi positioning adalah kombinasi dari tindakan pemasaran yang digunakan
untuk memberikan gambaran konsep positioning kepada pembeli yang ditargetkan. Faktor-faktor
strategi positioning dalam penelitian ini adalah atribut produk, harga produk, pemakaian produk,
pemakai produk, kelas produk, dan pesaing.
Penelitian difokuskan kepada sepuluh pengembang realestat di Surabaya dengan kriteria spesifik yaitu
merupakan lahan di dalam kota Surabaya luas lahan lebih besar 40 ha, berada dalam tahap
pengembangan, dan harga jual kavling rata-rata di atas Rp. 550.000,- per meter persegi. Hasilnya
menunjukkan bahwa peringkat tertinggi adalah "pendapatan konsumen" yang terdapat dalam faktor
"pemakai produk" dengan nilai rata-rata sebesar 3,9. Grup A + B, dan grup B menolak hipotesis null,
artinya sekurang-kurangnya ada satu diantara enam faktor tersebut mempunyai peran yang berbeda.
Pengembang dapat memilih faktor yang signifikan misalnya "lokasi" yang terdapat dalam "atribut
produk". Grup A menerima hipotesis null, artinya bahwa enam faktor dalam strategi positioning
mempunyai peran yang sama dalam pemasaran realestat.
Ada perbedaan positioning pasar antara grup A dan grup B. Hasil penelitian juga menyarankan agar
pengembang yang akan memilih faktor-faktor dalam strategi positioning untuk memperhatikan
kekuatan eksternal dan mengutamakan pada "pendapatan konsumen" dan "lokasi".