Ruang rawat inap rumah sakit peninggalan kolonial Belanda memiliki beberapa karakteristik fisik khas terkait
pencahayaan, misalnya struktur bangunan tinggi, material penutup dinding dan lantai yang menggunakan bahan teraso.
Karakteristik seperti ini menyebabkan suasana ruang rawat inap rumah sakit tersebut terkesan suram karena besaran
luminasi pencahayaan di dalam ruang tidak terpenuhi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mencari solusi
desain pencahayaan yang optimal dengan mengambil kasus ruang rawat inap kelas atas di dua rumah sakit peninggalan
Belanda di Surabaya yaitu RS Darmo dan RSK St. Vincentius A Paulo. Langkah pertama adalah pengamatan dan
pengukuran menggunakan Lightmeter LX-103 untuk mengetahui besaran luminasi ruang, dilanjutkan dengan verifikasi
dan simulasi optimasi menggunakan program komputer DIALux v.4.6. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi
pencahayaan pada ruang rawat inap di kedua rumah sakit tersebut belum memenuhi standar sehingga perlu dilakukan
beberapa cara untuk mengoptimalkan tingkat pencahayaan, meliputi: penggantian bahan dan warna dinding serta lantai
dengan warna yang lebih cerah, penurunan plafon menggunakan drop ceiling, penggantian warna perabot dengan warna
yang lebih terang, dan penggunaan lampu TL 28-36W soft white dan lampu downlight 26W.