Earnings management atau manajemen laba merupakan suatu
fenomena baru yang telah menambah wacana perkembangan teori
akuntansi. Istilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung
dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk
melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya laba (earnings),
demi kepentingan pribadi dan/atau perusahaan. Manajemen laba itu
sendiri tidak dapat diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan
karena tidak selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi
laba.
Secara teoritis ada banyak cara atau metode yang dapat ditempuh
oleh manajer (pembuat laporan keuangan) untuk mempengaruhi laba yang
dilaporkan (reported earnings) yang memang memungkinkan ditinjau dari
teori akuntansi positif (positive accounting theory). Teori akuntansi positif
menjelaskan bahwa manajer memiliki insentif atau dorongan untuk dapat
memaksimalkan kesejahteraannya.
Bukti-bukti empiris menunjukkan bahwa praktek manajemen laba
ditemui dalam banyak konteks. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa
atau variabel-variabel ekonomi tertentu dapat dijadikan sebagai sarana
untuk memanaje laba. Kenyataan tersebut memberikan peluang bagi para
peneliti akuntansi khususnya, dan peneliti manajemen umumnya, untuk
meneliti kemungkinan munculnya manajemen laba pada satu aspek atau
konteks ekonomi.