Tulisan ini menunjukkan adanya hubungan antara susunan unsur-unsur ruang dengan
terbentuknya citra ruang dengan orang-orang yang berinteraksi di dalamnya. Interaksi
antara individu dengan ruang dan lingkungannya merupakan masalah psikologis.
Interaksi secara psikologis diawali oleh penerimaan stimulus kemudian diolah oleh sistem
kognisi. Penerimaan stimulus oleh sistem kognisi bersama-sama dengan kompleksitas
proses motivasi, akan memberikan pengaruh pada dua hal yaitu membentuk citra ruang
dan pola tingkah laku. Keduanya merupakan respons kepribadian individu terhadap
rangsang-rangsang yang diberikan oleh suasana ruang dan lingkungan.
Susunan unsur fisik elemen ruang memiliki kualitas tertentu yang akan membangun
suasana ruang dan merupakan pengejawantahan tanda, sebagai medium untuk
mentransfer nilai-nilai yang bermakna. Makna yang ditransfer ditunjukkan oleh
penyusunan unsur-unsurnya yang mampu membentuk secara konotatif hubungan dengan
bangunannya, sehingga pengamat atau orang lain akan mengenalnya dalam citra
tersendiri. Citra dipersepsi pengamat dalam satu kondisi yang pengaruhinya bersifat
samar-samar dan disebut sebagai suasana ruang atau `atmosphere?.