Hidup dan berkehidupan di kota berarti berhubungan dan mengalami arsitektur kotanya (urban
architecture experience) dalam memanfaatkan ruang kota. Pengalaman berhubungan secara fisik-fisiologis,
sosial dan psikologis para pengguna kota dengan arsitektur kotanya berarti mempersepsi
ujud visual dari arsitektur kota, kemudian menginterpretasi dalam rangka mengenali karakternya,
sehingga memperoleh ide tentang "apa dan siapanya" arsitektur kota, untuk kemudian menentukan cara
menggunakan arsitektur kota sesuai kebutuhan dan motivasi hidupnya, dan pada akhirnya menentukan
perilaku pemanfaatannya. Keseluruhan proses sampai dengan menemukan ide bagaimana cara
memanfaatkan arsitektur kota oleh penggunanya ini merupakan proses pemaknaan arsitektur kota
(meaning of urban architecture). Makna arsitektur kota yang diperoleh akan menentukan
pemanfaatannya. Oleh karena itu makin sama makna yang dperoleh pengguna dengan makna yang
ditawarkan arsiteknya, maka akan makin besar kemungkinan pemanfaatan arsitektur kota yang sesuai
dengan peruntukan yang dirancang arsiteknya, sehingga akan makin tinggi juga tingkat keberhasilan
arsitektur kota tersebut. Memprediksi pemaknaan arsitektur kota Surabaya oleh penggunanya adalah
sebuah tantangan untuk mengungkap penyebab keberhasilan atau ketidak berhasilan rancangan
arsitektur kota.