Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel motivasi
yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi terhadap
produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten
Sidoarjo. Disamping itu juga ingin diketahui variabel mana yang mempunyai
pengaruh yang kuat atau dominan terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan.
Adapun data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui survei
terhadap 40 (empat puluh) responden industri rumah tangga yang berlokasi di 4
(empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Tanggulangin, Candi, Buduran dan Waru di
wilayah Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang diambil dengan
menggunakan Teknik Non Proporsional Stratified Random Sampling.
Untuk menguji kesahihan dan keandalan instrumen penelitian digunakan analisis
validitas dan reabilitas. Teknik validitas yang digunakan adalah construct validity
sedangkan teknik reabilitas adalah split-half method (belah dua).
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Model ini dipilih karena dalam penelitian ini ingin mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel-variabel motivasi
yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi secara
serempak menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga
kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo.
Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan diketahui kebutuhan
fisiologis mempunya pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya terutama
untuk Kecamatan Candi. Hal ini sesuai dengan jenis industri rumah tangga di
kecamatan tersebut yaitu sayangan dan industri tempe. Dimana industri rumah
tangga ini memberikan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan industri yang
berlokasi di tiga kecamatan lainnya (Kecamatan Tanggulangin, Buduran dan Waru)
yang memproduksi tas, koper ataupun sepatu serta kerajinan kulit.
Selanjutnya dari semua hasil perhitungan baik yang menggunakan data gabungan
seluruh kecamatan maupun untuk masing-masing kecamatan, variabel kebutuhan
aktualisasi diri didapatkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan
produktivitas tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan didapatkannya nilai koefisien
regresi dan nilai t hitungnya yang rendah. Sesuai dengan teori bahwa kebutuhan
aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling akhir sendiri pemenuhannya
setelah ke empat kebutuhan lainnya terpenuhi. Kondisi ini didukung oleh rendahnya
tingkat pendidikan para tenaga kerja karyawan yang tercermin dari hasil
pengumpulan data melalui kuisioner. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi pengusaha industri rumah tangga yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebagai
masukan yang berupa informasi tentang pengaruh variabel-variabel motivasi
terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan, yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk memotivasi
pekerjanya.