Pada tahun 2008 khususnya pada periode Mei hingga Juli, fenomena pemadaman listrik seJawa-Bali sering terjadi. Hal ini menarik perhatian media massa khususnya surat kabar untuk memuat pemberitaan seputar pemadaman listrik seJawa-Bali. Dalam jurnalisme, objektivitas pemberitaan merupakan prinsip utama dari jurnalisme. Objektivitas pemberitaan itu sendiri adalah penyajian berita yang benar, tidak berpihak dan berimbang. Dengan demikian peneliti tertarik untuk membandingkan tingkat objektivitas dan mengetahui bagaimana objektivitas pemberitaan pada surat kabar Jawa Pos, Kompas, dan Bali Post mengenai pemadaman listrik seJawa-Bali periode Mei hingga Juli 2008. Metode yang digunakan adalah Analisis Isi Kuantitatif dengan kategorisasi Objektivitas pemberitaan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa sesuai dengan urutannya, surat
kabar yang paling objektif dalam pemberitaan mengenai pemadaman listrik seJawa-Bali adalah surat kabar Kompas dan yang paling tidak objektif adalah surat kabar Bali Post.