Masyarakat konsumen Indonesia mutakhir tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi
kapitalisme konsumsi Hal ini terjadi di banyak masyarakat perkotaan Indonesia termasuk masyarakat kota Solo. Dengan
jumlah penduduk sebesar 500 ribu jiwa pada malam hari dan 1,5 juta jiwa pada siang hari merupakan pasar potensial bagi
produk-produk global, maka tidak mengherankan bila selera masyarakat Solo sekarang tidak ubahnya dengan selera
masyarakat lain karena perilaku konsumtif dan globalisasi ekonomi sangat terkait. Dalam menilai sebuah makna produkpun
juga telah bergeser, tak terkecuali mobil. Mobil yang fungsi awalnya hanya merupakan alat angkut yang tidak ada bedanya
dengan gerobak telah menjadi satu penanda pencitraan kelas sosial bagi masyarakat modern sekarang, tak terkecuali
masyarakat Solo. Mobil berbagai merk dan jenisnya ini ternyata fungsi dan fasilitas serta unsur yang berhubungan dengan
teknologi otomotifnya tidaklah jauh berbeda. Justru yang membuat mobil ini berbeda terletak pada desain bentuk dan citra.
Desain bentuk inilah yang mampu membuat pencitraan bagi klasifikasi kelas sosial bagi pemakaianya, disamping tentu saja
branded produknya. Fenomena yang paling menarik dari produk otomotif yang terjadi di Indonesia adalah Toyota Kijang.
Sejak diluncurkan tahun 1977, Toyota Kijang yang tahun ini sudah memasuki generasi ke V telah berhasil menjadi mobil
pilihan nomor satu bagi masyarakat Indonesia.