Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio-rasio
keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan
rasio keuangan ini sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan
akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
perusahaan. Sehingga seringkali kinerja perusahaan terlihat baik dan
meningkat, yang mana sebenarnya kinerja tidak mengalami peningkatan
dan bahkan menurun.
Diperlukannya suatu alat ukur kinerja yang menunjukkan prestasi
manajemen sebenarnya dengan tujuan untuk mendorong aktivitas atau
strategi yang menambah nilai ekonomis (value added activities) dan
menghapuskan aktivitas yang merusak nilai (non-value added activities).
Economic Value Added (EVA) sangat relevan dalam hal ini karena EVA
dapat mengukur kinerja (prestasi) manajemen berdasarkan besar
kecilnya nilai tambah yang diciptakan selama periode tertentu. EVA
juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam hal goal setting, capital
budgeting, performance assessment, dan incentive compensation suatu
perusahaan. Pengaruh nilai tambah di dalam suatu perusahaan secara
keseluruhan sangatlah penting sehingga hal ini jangan sampai
terlewatkan dalam penyusunan strategi perusahaan.