Tinjauan aspek pajak penghasilan atas transaksi instrumen keuangan derivatif swap

Pengunaan mata uang asing memang cukup rentan terhadap risiko
fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga. Untuk
melindungi aktiva atau pasiva yang rentan terhadap perubahan nilai
tukar mata uang dan tingkat suku bunga, Wajib Pajak dapat
menggunakan instrumen keuangan derivatif Swap. Melalui instrumen
keuangan derivatif Swap, risiko kerugian akibat perubahan-perubahan
tersebut dapat dihindari atau diperkecil. Bahkan dengan lindung nilai
(hedging), Wajib Pajak dapat menciptakan keuntungan melalui pergeseran
risiko. Oleh karena itu, perlindungan nilai melalui penggunaan istrumen
derivatif, khususnya Swap, merupakan fenomena menarik untuk
menentukan pengenaan pajaknya.
Wajib Pajak dapat menggunakan Swap jenis interest rate swap atau
currency swap. Interest rate swap merupakan transaksi pertukaran sifat
bunga, dengan satu pihak setuju untuk membayar kepada pihak lain
dengan jumlah pembayaran yang telah disetujui bersama. Sedangkan
currency swap merupakan transaksi pertukaran mata uang dengan
denominasi yang berbeda.
Karakterisasi penghasilan merupakan permasalahan yang timbul
dalam transaksi Swap. Terdapat kecenderungan bahwa fiskus
mengklasifikasikan penghasilan dari transaksi Swap sebagai penghasilan
bunga, padahal transaksi Swap bukan transaksi pinjam meminjam.

Yenni Mangoting Unknown Universitas Kristen Petra Indonesian eDIMENSI Journal Unknown Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5 No. 1; Yenni Mangoting (98-039) Unknown

Files