Prospek desain komunikasi visual pada tahun-tahun mendatang tampak lebih cerah dengan
fenomena kenaikan belanja iklan tiga tahun terakhir dan kebebasan pers yang memicu kelahiran
banyak media cetak dan media elektronik baru. Sehingga profesi ini akan semakin berperan
penting. Di pihak lain ada kenyataan ditariknya sejumlah iklan yang tengah ditayangkan karena
kritik yang diterimanya, sehingga desainer sebagai pengolah kreatif dianggap turut bertanggung
jawab .
Dengan berbagai latar belakang itulah institusi pendidikan Desain Komunikasi Visual di
Indonesia sebagai wadah penggodokan calon desainer dituntut untuk melahirkan desainer dengan
kualitas terbaik. Maka proses studi menjadi penting. Untuk itu diperlukan model evaluasi dengan
pendekatan yang sekiranya sesuai untuk pendidikan desain komunikasi visual, dewasa ini.