Interaksi antara phenomena sosio-kultural-pisikal dan pembentukan ruang (spatial formation) dilingkungan
hunian didaerah tropis lembab terus berkembang, diikuti dengan perubahan pembentukan ruang. Tiga studi kasus
diangkat untuk mengungkap aspek pembentukan ruang yaitu hunian tradisional dan hunian kolonial semuanya di
kampung mewakili lingkungan dengan padat hunian. Sedangkan hunian standar pemerintah mewakili hunian
modern dilingkungan modern, dengan kepadatan rendah.
Keunikan lingkungan diketengahkan pada proses hubungan antar aspek pembentuk ruang dari tradisional
hingga ke modern. Selanjutnya proses simulasi komputer dilakukan untuk mengetahui peran tatanan ruang dan
elemen bangunan dalam pembentukan kondisi thermal bangunan. Nilai-nilai yang berlanjut dan yang tidak
berlanjut pada tatanan ruang dan ditandai sebagai salah satu penyebab perubahan kondisi thermal. Dalam hal ini
bangunan kolonial mempunyai kelebihan bila dibanding yang lain.