Sebagai suatu negara yang terletak disabuk khatulistiwa, Indonesia menerima radiasi matahari yang
melimpah sepanjang tahun. Meskipun iklimnya mempunyai kelembaban tinggi yang disebabkan karena letaknya
sebagai negara kepulauan dengan kandungan uap air tinggi di atmosfernya, radiasi langsung maupun diffus
yang diterima pada bangunan memungkinkan penggunaannya untuk pendinginan/pemanasan ruang maupun
penyediaan air panas domestik. Potensi matahari disini tidak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga suatu
kesempatan untuk menghadirkan matahari sebagai elemen dominan dalam kehidupan kita. Matahari
menyediakan penerangan alami dan energi panas. Bangunan yang dapat merespons keduanya dan
memanfaatkannya untuk pendinginan maupun pemanasan ruang dapat menuntun kesuatu generasi
bangunan/perumahan yang selaras dengan lingkungan dan penghuninya, dan pada saat yang sama mengakhiri
suatu era pemborosan energi. Paper ini mengemukakan faktor faktor penentu disain sistem surya yang
mempengaruhi disain arsitektur yang akan membentuk suatu langgam arsitektur baru yang dinamakan
"arsitektur surya".