Kota Surabaya yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Timur adalah kota yang berkembang pesat dalam teknologi dan budaya. Pada era modern, penggemar K-Pop & Budaya Korea memiliki jumlah yang sangat besar khususnya di Indonesia. Kota Surabaya sering menjadi tempat untuk para komunitas penggemar K-Pop & Budaya Korea melaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan dilakukan di tempat umum seperti mall, namun seringkali kegiatan tersebut sangat ramai dan mengganggu pengunjung lainnya. Untuk saat ini, masih belum ada fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan penggemar K-Pop & Budaya Korea di Surabaya. Selain itu, banyak masyarakat awam yang tidak mengerti akan K-Pop & Budaya Korea, sehingga menciptakan stereotip “fanatik” untuk penggemar. Melihat dari permasalahan ini, solusi yang diberikan adalah dengan adanya Fasilitas Komunitas Penggemar K-Pop dan Budaya Korea di Surabaya. Fasilitas ini dirancang untuk dapat mewadahi kegiatan komunitas serta dapat menjadi sarana pembelajaran untuk masyarakat umum terhadap K-Pop & Budaya Korea. Pendekatan menggunakan Teori Arsitektur Perilaku, yang mencerminkan perilaku dari individu di usia remaja, dengan pendekatan sequence yang didukung oleh Arsitektur Simbolik, yang dapat merepresentasikan bangunan yang dapat menyimbolkan komunitas K-Pop yang aktif dan berenergi serta Budaya Korea yang luas.