Indonesia tengah menghadapi salah satu tantangan lingkungan terbesar yaitu sampah plastik di laut maupun sungai. Sampah plastik menjadi momok menakutkan bagi Indonesia, termasuk di Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Permasalahan ini tak hanya dari pesatnya pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang menyebabkan konsumsi produk berbahan plastik meningkat yang tidak bisa terhindari dalam gaya hidup modern, tapi juga pola pengelolaan sampah yang belum cukup memadai. Plastik tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga berdampak negatif terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia. Mikroplastik yang berasal dari sampah plastik yang terurai mengancam biota laut dan rantai makanan. Selain itu, sampah plastik yang menumpuk di sungai dapat menyebabkan banjir dan mengganggu aliran air. Upaya pengelolaan sampah yang baik dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan ini. Oleh karena itu, diperlukan sebuah fasilitas edukasi berbasis wisata dimana masyarakat dapat memahami arti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terutama sampah plastik dengan pengalaman rekreatif. Kegiatan ramah lingkungan yang diakomodasi dalam fasilitas eduwisata antara lain workshop, exhibition, communal space, waste management, cafe, dan market. Perancangan desain akan direncanakan melalui pendekatan ekologi agar fasilitas dapat merealisasikan konsep bebas sampah plastik dan ramah lingkungan baik dari aktivitas yang dilakukan hingga penggunaan material bangunan yang akan diaplikasikan pada fasilitas eduwisata.