Krisis moralitas yang terjadi di Indonesia dapat dilihat salah satunya melalui banyaknya kasus bullying yang sering terjadi di kalangan anak hingga remaja. Salah satu cara untuk mencegah meningkatnya jumlah kasus tersebut adalah dengan melakukan penanaman pendidikan karakter sejak dini. Penanaman pendidikan karakter ditujukan untuk anak SD kelas 2-4. Berdasarkan data yang didapat, salah satu karakteristik anak SD adalah senang bermain dan bereksplorasi. Metodologi penelitiannya menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan wawancara dan observasi partisipatif untuk mendapatkan data. Dari hasil tersebut, dipilihlah board game sebagai media edukasi dengan penanaman nilai-nilai Kristiani untuk menerapkan konsep bermain sambil belajar. Setelah proses perancangan, board game diujicobakan sebanyak 3 kali dan di uji coba ketiga mendapat respon positif dari target audience. Board game memiliki visual yang menarik, lucu, dan unik. Keunikannya ada di cara bermain yang berbeda dan fisik komponen board game. Target audience menyukai board game tersebut dan mampu memahami nilai moral yang diajarkan. Guru sekolah minggu yang ikut bermain juga terkesan dengan board game tersebut dan menunjukkan ketertarikan penggunaan board game sebagai media belajar di sekolah minggu. Board game dapat dikatakan berhasil. Dengan media board game sebagai media edukasi, harapannya anak SD dapat belajar sambil bermain dengan semangat, serta mendapat pengalaman berinteraksi yang baik di lingkungan yang dibimbing oleh guru maupun orang tua.