Inovasi berkebun hidroponik mahasiswa Surabaya, pakai sistem penyiraman otomatis

Kebun hidroponik mungkin tak asing lagi didengar, namun memanfaatkan tekonologi canggih dalam berkebun tentu hal baru yang menarik untuk disimak. Inovasi berkebun ini dibuat dan dikembangakan dua mahasiswa Teknik Elektro Universitas
Kristern (UK) Petra Surabaya, mereka adalah Gregorio Diovani dan Sih Kawuryan Yulianef Kufa. Mereka memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), keduanya membuat aplikasi bernama 'SERPIS' Aplikasi tersebut berfungsi untuk mengontrol waktu penyiraman, pengabutan, dan pengaturan suhu di greenhouse tempat kebun hidroponik. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat berkunjung ke greenhouse di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Wanita Serpis RW 04 Kelurahan Jemur Wonosari takjub dengan teknologi IoT buatan Gregorio dan Kawuryan. "Jadi dengan teknologi ini bisa menyiram dan mengatur suhu secara otomatis," katanya, beberapa waktu lalu. Tanaman hidroponik ini, lanjutnya ternyata akan jauh lebih bagus kalau ada pengaturan suhunya dan penyiraman air otomatis. Itu sudah dilakukan oleh mahasiswa UK Petra. Eri juga ingin nantinya aplikasi SERPIS bisa dikembangkan dan diterapkan di seluruh urban farming di Kota Pahlawan. Tujuannya, agar kualitas sayuran hidroponik yang dikelola petani lokal Surabaya menjadi lebih baik lagi. "Tugas kita, Pemerintah Kota Surabaya, memastikan bahwa yang berinvestasi di kota Surabaya ketika membeli sayur, belinya di greenhouse yang ada di kota ini," jelasnya.

Unknown Unknown beritajatim.com Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown www.jatim.liputan6.com, 22 Januari 2022 URBAN FARMING; INTERNET OF THINGS

Files