Perang menjadi hiburan

Seni Pop Indonesia yang digelar mahasiswa UK Petra, Jumat (22/8). Musik pop di Indonesia, tambah Hendrikus, memiliki sejarah unik. Dikemas untuk panggung pertunjukan, dimediakan lewat piringan hitam, pita rekaman (kaset), dan ke CD/VCD/ film sebagai teknologi masa kini. Ragam musik tempo dulu ada keroncong, orkes melayu, dan gambus. Konon, gambus dipadukan dengan genre musik India yang kini menjadi dangdut. Periode 1950, berkembang musik hiburan yang memfungsikan teknolgi Barat. Periode itu memunculkan bintang radio yang karyanya dikemas pada piringan hitam. Penyannyi
favoritnya saat itu, antara lain Norma Sanger (Si Gembala Sapi), Mien Sondakh, San Samiun, dan Bing Slamet. Pesona baru abad XXI adalah berita televisi yang niiai objektivitasnya mulai menurun. Berita televisi kini berubah menjadi hiburan. Contohnya, kata dia, ketika Amerika menyerang Irak, pemberitaan stasiun televisi CNN juga memihak garis politik pemerintah Amerika Serikat. Ketika Indonesia menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM), pemberitaan surat kabar dan media elektronik juga terkesan memihak garis politik Indonesia. Fenomena yang muncul, kekerasan berubah menjadi tontonan dan perang juga menjadi hiburan.

Unknown Unknown www.surabayanews.co.id Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Surabaya News, 24 Agustus 2003 POP ART; PERFORMING ARTS; UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Files