Pembangunan permukiman yang berkelanjutan untuk mengurangi polusi udara

Peningkatan jumlah penduduk perkotaan yang relatif tinggi menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup, misalnya masalah kurangnya air bersih, buruknya kondisi sanitasi, pembuangan sampah, dan polusi udara. Sumber terbesar polusi udara di kota besar adalah asap kendaraan bermotor (CO) yaitu sebesar 70% - 80% dari total polutan udara. Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Karbon monooksida (CO) yang berubah menjadi karbon dioksida (CO2) akan berakibat pada pemanasan global, sehingga terjadi perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, yang kemudian berpengaruh pada kesehatan manusia. Selain
itu, rusaknya lapisan Ozon yang diakibatkan oleh senyawa kimia CFC, berakibat pada banyaknya sinar ultra violet memasuki troposfer yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Untuk mengatasi masalah polusi udara ini,
pertama adalah mengurangi konsumsi energi dan mencari energi alternatif yang lebih bersih. Kedua, mengurangi
polusi udara dengan cara pembangunan ruang terbuka hijau, pembangunan bangunan dan permukiman yang
berkelanjutan, dan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan.

Timoticin Kwanda Unknown Universitas Kristen Petra Indonesian eDIMENSI Journal Unknown Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 31, No. 1, Juli 2003: 20-27; Timoticin Kwanda (88-002) SUSTAINABLE DEVELOPMENT; HOUSING DEVELOPMENT

Files