Pada kebanyakan negara dunia ketiga, pendekatan perencanaan industri diadaptasi dari negara maju.
Pendekatan ini mengalami ketidak sesuaian dengan keberadaan informal sector, dimana sektor ini
memprioritaskan pada kompetisi tinggi dalam konteks lahan perkotaan. Penting bagi negara dunia ketiga untuk
mengidentifikasi pendekatan perencanaan yang mengikut sertakan keadaan sesungguhnya dari pemanfaatan
lahan kota. Modernisasi dari informal sektor yang menjadi bagian dari sistem produksi dari formal sektor dapat
menciptakan integrasi dari penggunaan lahan kota antara dua sektor tersebut.