Suhu udara dan tingkat kelembaban yang tinggi (T>28?C, RH >70%) di daerah tropis lembab merupakan
suatu kendala untuk mendapatkan kenyamanan. Namun hal ini dapat diatasi dengan penciptaan aliran udara di
dalam ruangan dengan kecepatan yang cukup tinggi.Sirkulasi udara di dalam ruangan tidak hanya ditentukan
oleh kecepatan udara exterior tetapi juga oleh penempatan element design arsitektur. Study ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dari design arsitektur suatu bangunan berventilasi alamiah dalam tercapainya situasi
nyaman. Beberapa alternative design arsitektur seperti keberadaan balkon dan penataan tata ruang interior yang
dibangun dengan modelisasi numerik diuji coba dalam penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan balkon dan penataan interior mempunyai peranan yang
signifikan dalam usaha memperbaiki kondisi kenyamanan thermal di dalam ruangan, akan tetapi hal tersebut
tidaklah selalu membutuhkan kecepatan udara yang tinggi.