Osing merupakan salah satu komunitas sub-etnis Jawa. Salah satu pusat komunitas Osing adalah Desa
Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi-Jawa Timur, yang secara historis-genealogis-sosiologis masih
memperlihatkan tata kehidupan tradisional dan memiliki rumah Osing relatif banyak. Tujuan penelitian adalah
memperoleh konsep ruang dan bentuk pada rumah tradisional Osing di Desa Kemiren dan faktor-faktor yang
melatarbelakanginya. Hasil penelitian adalah :
1. Konsep Ruang Rumah Osing
Pola ruang menganut susunan ruang Bale, Jrumah dan Pawon secara berurut dari depan ke belakang.
Organisasi ruang menganut prinsip closed ended plan. Konsep ruang memperlihatkan adanya dualitas dan
centralitas.
2. Konsep Bentuk Rumah Osing
Bentuk atap merupakan indikator utama bentuk rumah Osing, yang dapat dibedakan menjadi Tikel Balung,
Baresan dan Cerocogan. Karakteristik bentuk rumah Osing terletak pada penggunaan 1, 2 atau 3 bentuk dasar
tersebut secara sekaligus dalam susunan berurut dari depan ke belakang sesuai dengan susunan ruangnya.
3. Faktor-faktor yang melatarbelakangi
Konsep masing-masing ruang dipengaruhi oleh fungsi dan aktivitas, makna kegiatan yang dilakukan serta
siapa yang boleh menghuni/melakukan kegiatan. Organisasi ruang merupakan manifestasi sifat tertutup,
berhati-hati dan curiga masyarakatnya.
Bentuk rumah Osing berkaitan erat dengan struktur sosial masyarakat yang cenderung egaliter. Nama
bagian-bagian rumah dan susunannya merupakan pengungkapan pesan, makna dan kehendak sebagai ekspresi
rasa dan karsa pemiliknya. Makna tersebut tidak terkandung dalam bentuk itu sendiri, melainkan dalam diri
manusia yang menginginkan bentuk tersebut mencerminkan sifat laten dan asosiasional, sekaligus
menggambarkan apresiasi cipta dan karya.