Ketika terjadi skid maka roda tidak dapat berfungsi sebagai elemen pengatur arah gerak
kendaraan bahkan justru menurunkan gaya pengeremannya. Para ahli otomotif telah merancang
sistem rem yang tidak menyebabkan roda mengalami skid. Pengereman dilakukan dengan gaya
yang besarnya mendekati gaya gesek statik maksimumnya dan berdenyut (periodik) dengan
frekuensi tertentu.
Karekteristik dari sistem rem tersebut akan dijelaskan dalam tulisan ini melalui studi
experimen dan teoritik pada model kendaraan uji. Model diluncurkan dari suatu ketinggian
tertentu kemudian dilakukan pengereman secara otomatis dengan beberapa mode pengereman.
Pengereman dengan gaya kontinu dapat menyebabkan roda skid dan tidak menghasilkan efek
pengereman yang maksimal. Sebaliknya model pengereman dengan gaya yang berdenyut dapat
menghidari terjadinya skid tetapi perlu mengatur besarnya gaya dan frekuensinya untuk
mendapatkan efek pengereman yang maksimal.