Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana seorang gay mengelola informasi privatnya tentang orientasi seksualnya sebelum disampaikan kepada sahabat dan rekan kerja. Orientasi seksual pada seorang gay merupakan informasi privat bagi dirinya. Sehingga beberapa dari mereka biasanya tertutup mengenai informasi privatnya di tengah masyarakat, karena hal tersebut tidak mudah dan dapat menimbulkan resiko buruk.
Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui bagaimana seorang gay mengelola informasi privatnya kepada sahabat dan rekan kerja tentang orientasi seksualnya tersebut. Hasil penelitian menunjukkan individu mengelola dan memberlakukan batasan-batasan yang berbeda kepada keduanya. Serta Individu juga mengembangkan aturan privasi dengan menerapkan 3 kriteria yaitu gender, motivasional, rasio risiko-keuntungan, sebelum ia mengungkapkan informasi privat tersebut.