Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akhirnya menyentuh level Rp 14.000 per USD sejak Senin (24/8). Rupiah sudah berada pada posisi undervalue yang memicu kekhawatiran dunia usaha, terutama pascadevaluasi mata uang Tiongkok (yuan). Bukan hanya rupiah, mata uang lainnya serta bursa saham global juga terkena imbas devaluasi yuan. Dikhawatirkan, langkah devaluasi di
Tiongkok bakal diikuti banyak negara sehingga berujung perang kurs global (global currency war). Merosotnya nilai rupiah merupakan dampak dari budaya pasar global yang eksis tanpa batas-batas transaksi dan etika perilaku.