Berbekal informasi dari buku panduan berwisata ke Jepang, saya dan kakak nekat datang ke sana untuk kali pertama. Selama seminggu kami berkeliling ke beberapa kota diNegeri Sakura tersebut. Perjalanan dimulai ketika kami tiba di Haneda Airport, Tokyo. Kami langsung dibingungkan ruwetnya peta dan rute transportasi yang sebagian besar menggunakan huruf kanji. Apalagi, penduduk Jepang yang bisa berbahasa Inggris sangatminim. Dengan terpatah-patah, seorang petugas membantu kami dalam menentukan arah. Kami lantas Menempuh perjalanan kereta selama 20 menit menuju Stasiun Shinagawa, dilanjutkan dengan naik bus selama lima menit dan sampailah kami ke tempat mimginap. Yakni, Toyoko-InnHotel,Tokyo. Ini penginapan yang lumayan murah di kantong. Permalam, satu orang dikenai biaya sekitar Rp 500 ribu. Kami juga tidak dibikin pusing untuk masalah transportasi karena hotel tersebut menyediakan gratis shuttle bus dari hotel menuju Stasiun Shinagawa. Tujuan liburan kami kali ini bukanlah shopping mengingat tingginya harga jual yang ditetapkan Jepang. Melainkan fokus pada tempat wisata yang kerap dikunjungi warga Jepang dan wisatawan asing. Biasanya,berupa kuil dan pagoda yang kerap menjual jirnat-jimat yang dipercaya penduduk Jepang dapat membawa keberuntungan dan keselamatan bagi kita apabila kita percaya.