Pintar menari, warisi kecintaan pada kesenian tradisional dari kakek

Tak banyak pria yang menyukai kesenian tradisonal, apalagi harus bersusah payah untuk mengembangkan. Salah satunya
Lintu Tulistyantoro. Pecinta kesenian tradisional ini sedang tekun meneliti batik. Ia bercerita bahwa ia sudah akrab dengan lingkungan Jawa dan budayanya karena ia lahir di Wonosobo, 46 tahun yang lalu. Sejak kecil Ia sangat menyukai dunia tari tradisional. Bakatnya menurun dari kakeknya yang seorang penari dan pemain wayang. Saya tiga bersaudara, tapi hanya saya yang suka menari. Sejak kelas satu SD saya ikut pelajaran ekstrakurikuler menari di sekolah juga di Kabupaten, ujarnya. Bahkan kelas 6 SD, Lintu belajar menari pada salah satu grup wayang orang yang kebetulan manggung di kotanya. Saya mempelajari seluk beluk para pemain wayang ini dari sebelum hingga manggung. Malamnya mereka melatih saya menari, tak jarang pula saya ikut mentas. Tapi saya tidak gabung dengan grup tersebut hanya menimba ilmunya saja, kata bapak dua anak ini

Unknown Unknown PT Radar Media Surabaya Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Radar Surabaya, 23 September 2009 DANCE

Files