Semanggi Suroboyo, makanan khas Kota Surabaya sudah mulai jarang ditemukan di Kota Surabaya. Kalau toh ada, penjaja makanan jenis ini jumlahnya hanya segelintir saja. Secara fisik, Semanggi Suroboyo tidak berbeda dengan Pecel. Hanya saja, jenis sayuran yang digunakan berupa daun Semanggi dan kecambah. Dikombinasi dengan krupuk Puli berukuran besar dan sambel kacang plus petis.
Asal mula jajanan ini dari daerah Benowo dan Manukan, yaitu suatu daerah di Surabaya
bagian barat. Racikan bumbu-bumbu sehingga menjadi jajanan semanggi yang siap disantap berawal dari sana. Pecel Semanggi sejak dahulu dijajakan oleh ibu-ibu dengan membawa gendongan berisi bahan dan bumbu semanggi, pincuk (daun pisang) dan dingklik (kursi kecil). Hingga saat ini masih dapat dijumpai kekhasan penjual semanggi tersebut di Surabaya. Saat ini produsen besar semanggi tetap berada di tempat asal mulanya, kemudian dengan gendongan ibu- ibu paruh baya dipasarkan ke seluruh penjuru surabaya.
Pecel semanggi berisi daun semanggi yang direbus, ditambah cambah rebus kemudian diberi topping bumbu yang terbuat dari olahan kacang dan ubi jalar sedemikian rupa hingga menghasilkan paduan rasa yang pas dan khas dan berbeda dari pecel pada umumnya. Juga dilengkapi dengan kerupuk puli yang lebarnya bisa melebihi pincuk nya (bungkus yang terbuat dari daun pisang), serta aroma daun pisang, hmmm… lezatnya membuat ketagihan, ingin lagi dan lagi.
Daun semanggi ini mengandung air, protein, serat, lemak, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, seng, vitamin C, karoten dan beta karoten. Penelitian yang dipublikasikan di IJDDR (International Journal of Drug Development and Research) tahun 2012 menyebutkan daun semanggi memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah penyakit alzheimer yaitu penyakit kehilangan ingatan karena penuaan.
Kuliner khas Surabaya ini termasuk kuliner unik, tradisi turun temurun pecel gendong semanggi surabaya yang khas gendongannya masih tetap lestari. Sayang sekali jika tidak mencicipi kuliner pecel semanggi di Surabaya, karena feel and taste tradisionalnya sangat langka. Ayoo..Budayakan kuliner asli Nusantara yang sehat ini..