Pada tanggal 1 Januari 1990 KRI Teluk Bone-511 dialihbinakan ke Kolinlamil.
Nama Teluk Bone diambil dari nama sebuah teluk yang berada di sebelah selatan
Pulau Sulawesi. Hingga kini, keberadaan KRI Teluk masih tetap eksis dan dapat beroperasi, hal ini tidak terlepas dari upaya-upaya TNI AL dalam rangka
mempertahankan kesiapan teknis KRI melalui program Perpanjangan Usia Pakai (PUP). Oleh karenanya suksesnya latihan penembakan kali ini juga dikarenakan pemeliharaan serta perawatan yang baik kepada KRI TBO-511, Lanjut Komandan KRI TBO-511. Selama lebih dari 40 tahun setelah memperkuat jajaran kapal perang TNI AL,
kapal perang yang memiliki spesifikasi berat 2.160 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan ini, selalu siap dalam melaksanakan tugas pokok Kolinlamil, baik dalam mendukung angkutan laut militer pergeseran material, logistik, maupun pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah rawan (Pamrahwan), Pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), pengamanan pulau-pulau terluar (Pamputer), bhakti kemanusiaan bencana alam, maupun angkutan laut dalam rangka pemerataan pembangunan nasional. KRI TBO-511 banyak dilibatkan dalam operasi militer, baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Operasi-operasi tersebut antara lain Operasi Dwikora, Operasi Seroja Timor-Timur, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, TNI/ABRI Masuk Desa, pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah rawan (Pamrahwan), pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), pengamanan pulau-pulau terluar (Pamputer), maupun operasi penanggulangan bencana alam di Padang, Nias, serta tsunami di Aceh.