Film Jamila dan Sang Presiden dibuat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet mengenai human trafficking di Indonesia. Human trafficking adalah salah satu permasalahan yang masih belum bisa teratasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana mengenai human trafficking dalam film Jamila dan Sang Presiden. Untuk itu, digunakan metode analisis wacana kritis model Sara Mills.
Penelitian ini menemukan ketidakberpihakan peran negara kepada seorang perempuan korban human trafficking yang berdampak pada aspek moral, gender, dan makin maraknya kasus human trafficking. Kontribusi penelitian ini agar perempuan harus berjuang dengan atau tanpa bantuan pihak lain untuk bisa memperbaiki kondisi yang tidak baik ini. Di mana perempuan diperlakukan tidak adil, dieksploitasi, tidak bisa memperoleh haknya, dan dimarjinalkan.