Efisiensi struktur alami, antara bentuk dan sistem struktur

Tulisan ini membahas desain bangunan yang bertolak dari prinsip efisiensi struktural benda-benda/mahluk-mahluk alami. Untuk mempelajari lebih dalam bagaimana prinsip efisiensi tersebut diterapkan dalam desain, tiga karya Frei Otto dipilih sebagai studi kasus. Karya-karya tersebut adalah: recumbent container yang diinspirasi oleh tetes air raksa; bell tower gereja Protestan di Berlin-Schonow yang diinspirasi oleh batang Cholla cactus; dan kolom bercabang yang diinpirasi oleh pohon. Tiap kasus ini dikaji untuk menggali apakah efisiensi struktural dari benda-benda tersebut dimanfaatkan Otto dari segi ‘model/sistem struktur’nya atau dari segi ‘keunikan bentuk’nya. Tingkat efisiensi struktural dari tiap kasus juga akan ditelaah. Desain recumbent container menerapkan model/sistem struktur ‘membran’ tetes air raksa. Model/sistem struktur Cholla cactus tidak diterapkan apa adanya, melainkan dengan menggunakan prinsip sistem struktur perimeter yang dikembangkan ke dalam bentuk dan model/sistem struktur yang berbeda. Pada kasus struktur pohon, bentuk dan susunan cabang pohon
digunakan sebagai dasar untuk membentuk struktur kolom bercabang dengan model/sistem struktur yang berbeda. Melalui kajian struktural ini, ketiga bangunan tersebut termasuk efisien.

Ir. Bisatya Widadya Maer, M.T. Unknown Universitas Kristen Petra Indonesian eDIMENSI Journal Unknown DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), Vol. 39, No. 2, December 2012, 91-100; Bisatya W. Maer (81-006) Unknown

Files